Suhu Dieng di Bawah Nol Derajat Celcius

Kerinciilok.com Banjarnegara: Suhu udara di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dilaporkan di bawah 0 (nol) derajat Celcius dalam dua hari terakhir.
"Suhu terendah di dalam rumah yang ditunjukkan termometer mencapai minus 1 derajat Celcius. Itu terjadi pada dini hari, mungkin kalau di luar rumah lebih rendah lagi," kata salah seorang warga Desa Dieng Kulon Alif Rahman melalui saluran telepon yang diterima Antara, Rabu (14/8).
Dalam hal ini, kata dia, suhu udara pada pukul 21.00 WIB tercatat sebesar 15 derajat Celcius dan terus turun hingga minus 1 derajat Celcius pada dini hari. Menurut dia, kondisi tersebut mengakibatkan butiran embun di halaman rumah maupun ladang kentang berubah menjadi butiran es atau "frost" yang biasa disebut "bun upas" oleh warga setempat.
"Bahkan, dua hari lalu, 'frost'-nya terlihat sangat tebal, sekitar 0,5 centimeter. Hampir setiap pagi ada 'frost'," katanya.
Ia mengatakan bahwa fenomena tersebut menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke KWDT Dieng dan menginap di sejumlah "homestay".
"Kebetulan saat ini masih banyak wisatawan yang menginap di 'homestay', sehingga fenomena tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan karena tampak seperti hamparan salju," kata dia yang juga pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Banjarnegara.
Akan tetapi, kata dia, munculnya "frost" atau "bun upas" justru menjadi malapetaka bagi petani kentang karena dapat merusak tanaman mereka. Sementara itu, Kepala Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Slamet Budiono mengatakan bahwa tanaman kentang seluas 20 hektare telah mati akibat terkena "bun upas".
"Mungkin bisa bertambah lagi karena hingga saat ini, suhu udara di Dieng sangat dingin. Di saat kondisi cuaca pada siang hari tampak cerah dan tidak ada angin, suhu udaranya bisa mencapai 10--15 derajat Celcius," katanya.
Saat dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan (Dintankannak) Banjarnegara Dwi Atmadji mengatakan bahwa pihaknya telah menyosialisasikan pengaturan pola tanam kepada para petani di Dieng.
Dengan demikian di saat kemarau tiba, kata dia, usia tanaman sudah lebih dari 70 hari sehingga akan lebih tahan terhadap kondisi suhu ekstrem.
"Mungkin karena kondisi cuaca tahun ini tidak menentu, masih banyak petani yang baru mulai tanam," katanya.(Ant)
Share on Facebook Share on Google Plus

About Depy Elpian

Hidup Itu Indah jangan Dibikin Susah. Depy Elpian "Hamparan Pugu" Kerinci Jambi.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar